KEUTAMAAN BERDZIKIR KEPADA ALLAH
Keutamaan Berdzikir
Assalaamu'alaikum warohmatulloh ..
Apa kabar sobat pembaca, pada kesempatan yang insya Allah diberkahi oleh Allah ini kita akan sedikit membahas tentang keutamann berdzikir kepada Allah. Berikut adalah Ayat-ayat Al-Quran dan hadits-hadits shahih yang menerangkan tentang keutamaan berdzikir kepada Allah. Silahkan disimak dan semoga bermanfaat :
Ayat-ayat Al-Quran Yang Menerangkan Tentang Keutamaan Berdzikir
"Karena itu, ingatlah kamu kepadaKu, niscaya Aku ingat (pula) kepadamu (dengan memberikan rahmat dan pengampunan). Dan bersyukurlah kepadaKu, serta jangan ingakar (pada nikmatKu)". (Al-Baqarah, 2:152)
"Hai orang-orang yang beriman, berdzikirlah yang banyak kepada Allah (dengan menyebut namaNya)". (Al-Ahzaab, 33:42)
"Laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, maka Allah akan menyediakan untuk mereka pengampunan dan pahala yang agung". (Al-Ahzaab, 33:35)
"Dan sebutlah (nama) Tuhanmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut (pada siksaanNya), serat tidak mngeraskan suara, di pagi dan sore hari. Dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai". (Al-A'raaf, 7:205)
Hadits-hadits Yang Menerangkan Tentang Keutamaan Berdzikir
"Perumpamaan orang yang ingat akan Rabbnya dengan orang yang tidak ingat Rabbnya laksana orang yang hidup dengan orang yang mati". [1]
"Maukah kamu, aku tunjukkan perbuatanmu yang terbaik, paling suci di sisi Rajamu (Allah), dan paling mengangkat derajatmu; lebih baik bagimu dari infaq emas atau perak; dan lebih baik bagimu dari pada bertemu dengan musushmu, lantas kamu memenggal lehernya atau mereka memenggal lehermu?" Para sahabat yang hadir berkata : "Mau (wahai Rasulullah)!" Beliau bersabda : "Dzikir kepada Allah Yang Maha Tinggi". [2]
Rasul Shallallahu'alaihi Wasallam bersabda :
"Allah Ta'ala berfirman : Aku sesuai dengan persangkaan hambaKu kepadaKu, Aku bersamanya (dengan ilmu dan rahmat) bila dia ingat Aku. Jika dia mengingatKu dalam dirinya, Aku mengingatnya dalam diriKu. Jika dia menyebut namaKu dalam suatu perkumpulan, Aku menyebutnya dalam perkumpulan yang lebih baik dari mereka. Bila dia mendekat kepadaKu sejengkal, Aku mendekat kepadanya sehasta. Jika dia mendekat kepadaKu sehasta, Aku mendekat kepadanya sedepa. Jika dia datang padaKu dengan berjalan (biasa), maka Aku mendatanginya dengan berjalan cepat". [3]
Dari Abdullah bin Busr Radhiallahu'anhu, dia berkata: Bahwa ada seorang lelaki berkata: "Wahai Rasulullah! Sesungguhnya syari'at Islam telah banyak bagiku, oleh karena itu, beritahulah aku sesuatu buat pegangan". Beliau bersabda: "Tidak hentinya lidahmu basah karena dzikir kepada Allah (lidahmu selalu mengucapkannya)". [4]
"Barang siapa yang membaca satu huruf dari Al-Quran, akan mendapatkan satu kebaikan. Sedangkan satu kebaikan akan dilipatkan sepuluh semisalnya. Aku tidak berkata: Alif laam miim, satu huruf. Akan tetapi Alif satu huruf, lam satu huruf dan mim satu huruf". [5]
Dan dari Uqbah bin Amir Radhiallahu'anhu, dia berkata: "Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam keluar, sedang kami di serambi masjid (Madinah). Lalu beliau bersabda: "Siapakah di antara kamu yang senang berangkat pagi pada tiap hari ke Buthhan atau Al-Aqiq, lalu kembali dengan membawa dua unta besar punuknya, tanpa mengerjakan dosa atau memutus sanak?" Kami (yang hadir) berkata: "Ya kami seang, wahai Rasulullah!" Lalu beliau bersabda: "Apakah seseorang di antara kamu tidak berangkat pagi ke masjid, lalu memahami atau memaca dua ayat Al-Qur'an, hal itu lebih baik baginya daripada dua unta. Dan (bila memahami atau membaca) tiga (ayat) akan lebih baik daripada memperoleh tiga (unta). Dan (bila memahami atau mengajar) empat ayat akan lebih baik baginya daripada memperoleh empat (unta, dan demikian dari seluruh bilangan unta". [6]
Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam bersabda :
"Barang siapa yang duduk di suatu tempat, lalu tidak berdzikir kepada Allah di dalamnya, pastilah dia mendapatkan hukuman dari Allah. Dan barang siapa yang berbaring dalam suatu tempat lalu tidak berdzikir kepada Allah, pastilah mendapatkan hukuman dari Allah". [7]
"Apabila suatu kau duduk di majelis, lantas tidak berdzikir kepada Allah dan tidak membaca shalawat kepada Nabinya, pastilah ia menjadi kekurangan dan penyesalan mereka, maka jika Allah menghendaki bisa menyiksa mereka dan jika menghendaki mengampuni mereka". [8]
"Setiap kaum yang berdiri dari suatu majelis, yang mereka tidak berdzikir kepada Allah di dalamnya, maka mereka laksana berdiri dari bangkai keledai dan hal itu menjadi penyesalan mereka (di hari kiamat". [9]
[1] HR. Al-Bukhari dalam Fathul Bari 11/208. Imam muslim meriwayatkan dengan lafazh sebagai berikut:
"Perumpamaan rumah yang digunakan untuk dzikir kepada Allah dengan rumah yang tidak digunakan untuk dzikir, laksana orang hidup dengan yang mati". (Shahih Muslim 1/539)
[2] HR. At-Tirmidzi 5/459, Ibnu Majah 2/1245. Lihat pula Shahih Tirmidzi 3/139 dan Shahih Ibnu Majah 2/316
[3] HR. Al-Bukhari 8/171 dan Muslim 4/2061. Lapfazh hadits ini riwayat Al-Bukhari
[4] HR. At-Tirmidzi 5/458, Ibnu Majah 2/1246. Lihat pula dalam Shahih At-Tirmidzi 3/139 dan Shahih Ibnu Majah 2/317
[5] HR. At-Tirmidzi 5/175. Lihat pula dalam Shahih At-Tirmidzi 3/9 dan Shahih Jaami'ush Shaghiir 5/340
[6] HR. Muslim 1/553
[7] HR. Abu Dawud 4/264; Shahihul Jaami' 5/342
[8] Shahih At-Tirmidzi 3/140
[9] HR> Abu Dawud 4/264, Ahmad 2/389 dan Shahihul Jami' 5/176
0 Response to "KEUTAMAAN BERDZIKIR KEPADA ALLAH"
Post a Comment
Silahkan berkomentar dengan sopan. No iklan, no ribut, no link aktif. Terimakasih :)